Biasanya, kota besar identik dengan harga kamar hotel yang menjulang.
Eits, tidak semua kota punya harga kamar mahal. Inilah 10 kota dengan
harga kamar hotel termurah di dunia.
Situs pencarian traveling,
TripAdvisor baru saja mengeluarkan TripIndex Room Service 2015. Dilirik
dari rilis yang diterima detikTravel, Kamis (2/4/2015), ada 10 kota
dengan biaya menginap termurah di dunia.
Harga tersebut bukan
sekadar kamar, melainkan kamar di hotel bintang 4. Ada 48 destinasi
populer yang didata setiap hotelnya. Untuk biayanya sendiri tak hanya
kamar hotel melainkan termasuk biaya lain-lain.
Biaya
lain-lainnya seperti satu sandwich yang dipesan di restoran hotel, cola,
sampanye, aneka camilan di mini bar, dan biaya laundry untuk satu
potong baju. Dari sana, terlihat bahwa hotel bintang 4 di Kota Sovia,
Bulgaria punya harga menginap paling murah.
Untuk 1 malam dengan
segala pengeluaran tersebut, menginap di hotel bintang 4 di kota ini
hanya Rp 1.273.878. Untuk harga kamarnya sendiri hanya Rp 971.348.
Dalam
daftar kali ini, Kota Jakarta sebagai perwakilan Indonesia menempati
posisi ketiga. Dengan total biaya per malam Rp 1.434.706 dan harga kamar
saja Rp 1.124.183.
Inilah 10 kota dengan biaya hotel termurah di dunia 2015 menurut TripAdvisor:
1. Sofia, Bulgaria
2. Kiev, Ukrania
3. Jakarta, Indonesia
4. Warsawa, Polandia
5. Sharm el Sheik, Mesir
6. Kuala Lumpur, Malaysia
7. Budapest, Hungaria
8. Hanoi, Vietnam
9. Praha, Ceko
10. Moskow, Rusia
sumber : detik.com
Saputra Ticket & Travel
Saputra Ticket & Travel
Jumat, 03 April 2015
Bandar Udara Fatmawati Soekarno, Bengkulu
Bandara Fatmawati Soekarno adalah bandar udara di yang terletak di kota Bengkulu, provinsi Bengkulu, tepatnya di Jl. Raya Padang kemiling - Slebar - Bengkulu. Dahulu bandara ini bernama Bandara Padang Kemiling, kemudian diresmikan menjadi Bandara Fatmawati Soekarno oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 14 November 2001.
Bandar udara dengan panjang landas pacu 2.470 m x 150 m dengan permukaan aspal merupakan bandar udara kelas I yang dikelola oleh UPT Ditjen Hubud. Jenis pesawat terbesar yang bisa beroperasi di bandar udara ini adalah Boeing-737. Jarak dari kota terdekat ke bandar udara ini adalah 14 KM.
sumber : wikipedia
Sabtu, 28 Maret 2015
Bandar Udara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi
Bandar Udara Sultan Thaha adalah bandar udara yang terletak di Kota Jambi, provinsi Jambi, Indonesia. Bandara ini mulai bulan April 2007 dikelola oleh PT. Angkasa Pura II,
yang sebelumnya dikelola oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jambi. Saat
ini ada 4 maskapai penerbangan yang setiap harinya melakukan penerbangan
sebanyak 12 kali, diantaranya Garuda Indonesia,Citilink,Lion Air dan Sriwijaya Air. Nama bandara ini diambil dari nama Sultan Thaha Syaifuddin, seorang pahlawan Nasional Indonesia dari Jambi.
Bandara ini dibangun pada masa penjajahan dengan nama Lapangan Terbang Paalmerah.
Mulai tahun 2011 ini. Bandara Sultan Thaha akan ditingkatkan
kemampuannya untuk melayani penumpang pesawat yang terus meningkat serta
peningkatan panjang dan lebar landasan (Panjang dan lebar saat ini
2.220 meter dan 30 meter dan akan ditambah menjadi 2.400 meter dan 45
meter). Peningkatan landasan ini dilakukan untuk melayani
pesawat-pesawat berbadan lebar, terutama dari Garuda Indonesia. Pihak Angkasa Pura juga akan menambahkan peralatan Instrument Landing System (ILS) yang dapat membantu pesawat mendarat dalam cuaca buruk. ILS
adalah peralatan yang wajib dipasang di bandar udara berstandar
internasional, sama seperti tujuan peningkatan bandar udara ini, yaitu
menjadikan Sultan Thaha sebagai bandara internasional.
sumber : wikipedia
Selasa, 24 Maret 2015
Terganjal UU, Menpar Tetap Berharap Bebas Visa Bisa Resiprokal
Rencana pemerintah membebaskan visa bagi turis dari 30 negara, terganjal
UU yang mewajibkan azas resiprokal atau timbal balik. Meski begitu
Menpar Arief Yahya tetap pede kebijakan ini bisa berjalan.
"Nah, ini semoga diumumkan oleh presiden, resiprokal barengan," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya usai jumpa pers Side Events Peringatan Konferensi Asia Afrika 2015 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (24/3/2015).
Arief menjelaskan berdasarkan undang-undang, memang seharusnya kebijakan bebas visa itu berlaku resiprokal. Tetapi, karena untuk bisa resiprokal secara menyeluruh itu prosesnya lama, Arief mengklaim Indonesia bisa memberikan bebas visa kepada turis asing terlebih dahulu.
"Jadi berdasarkan UU resiprokal, tapi dalam prakteknya bisa kita memberi dulu. Kalau resiprokal itu kayak ayam sama telur, enggak selesai-selesai," jelas Arief.
Ia menyebutkan memang ada dua azas yang berlaku dalam hal ini, yaitu azas manfaat dan azas timbal balik. Untuk sementara, Indonesia menggunakan azas manfaat terlebih dahulu dengan memberikan bebas visa. Ke depannya, barulah Indonesia akan meminta negara lain memberikan kebebasan visa kepada turis Indonesia.
"Azasnya kan 2, azas manfaat sama timbal balik. Nah, manfaat dulu yang kita pakai. Sementara itu kita akan meminta negara yg bersangkutan untuk melakukan hal yang sama," kata Arief.
Arief menyebutkan bahwa nantinya akan ada Peraturan Presiden mengenai kebijakan bebas visa ini. Kebijakan ini diharapkan akan segera berlaku pada bulan April 2015 agar peningkatan kunjungan wisman bisa segera dirasakan tahun ini.
"Harus April, kalau enggak, enggak akan bisa kita nikmati tahun ini," kata Arief.
"Nah, ini semoga diumumkan oleh presiden, resiprokal barengan," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya usai jumpa pers Side Events Peringatan Konferensi Asia Afrika 2015 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (24/3/2015).
Arief menjelaskan berdasarkan undang-undang, memang seharusnya kebijakan bebas visa itu berlaku resiprokal. Tetapi, karena untuk bisa resiprokal secara menyeluruh itu prosesnya lama, Arief mengklaim Indonesia bisa memberikan bebas visa kepada turis asing terlebih dahulu.
"Jadi berdasarkan UU resiprokal, tapi dalam prakteknya bisa kita memberi dulu. Kalau resiprokal itu kayak ayam sama telur, enggak selesai-selesai," jelas Arief.
Ia menyebutkan memang ada dua azas yang berlaku dalam hal ini, yaitu azas manfaat dan azas timbal balik. Untuk sementara, Indonesia menggunakan azas manfaat terlebih dahulu dengan memberikan bebas visa. Ke depannya, barulah Indonesia akan meminta negara lain memberikan kebebasan visa kepada turis Indonesia.
"Azasnya kan 2, azas manfaat sama timbal balik. Nah, manfaat dulu yang kita pakai. Sementara itu kita akan meminta negara yg bersangkutan untuk melakukan hal yang sama," kata Arief.
Arief menyebutkan bahwa nantinya akan ada Peraturan Presiden mengenai kebijakan bebas visa ini. Kebijakan ini diharapkan akan segera berlaku pada bulan April 2015 agar peningkatan kunjungan wisman bisa segera dirasakan tahun ini.
"Harus April, kalau enggak, enggak akan bisa kita nikmati tahun ini," kata Arief.
sumber : detik.com
Stasiun Semarang Tawang, Semarang
Stasiun Semarang Tawang (kode SMT) adalah stasiun induk di Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang yang melayani kereta api eksekutif dan bisnis. Kereta api ekonomi tidak singgah di stasiun ini. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api besar tertua di Indonesia setelah Semarang Gudang dan diresmikan pada tanggal 19 Juli 1868 untuk jalur Semarang Tawang ke Tanggung. Jalur ini menggunakan lebar 1435 mm. Pada tahun 1873 jalur ini diperpanjang hingga Stasiun Solo Balapan dan melanjut hingga Stasiun Lempuyangan di Yogyakarta. Dulu, selain ada rel ke Stasiun Semarang Gudang, terdapat juga rel menuju Demak.
Stasiun ini mempunyai keunikan, yaitu jika saat musim kemarau stasiun ini memiliki ketinggian 2 m, namun tidak saat musim penghujan, yang turun hingga 0 m, karena stasiun ini sering terkena air rob saat musim hujan tiba. Keunikan lainnya yang ada di stasiun ini adalah lagu Gambang Semarang yang dimainkan dengan piano; menandai kereta akan datang.
sumber : wikipedia
Jumat, 13 Maret 2015
Berburu Tiket Promo di Indonesia Travel Fair
Indonesia Travel Fair akan menyediakan fasilitas bagi para traveler untuk melakukan travel domestik maupun mancanegara. Demikian disampaikan Panca R. Sarungu, Chief Executive Officer RajaMICE saat konferensi pers di Hotel The Sultan, Jakarta, Rabu (11/3/2015).
Indonesia Travel Fair (ITF) adalah re-brand dari Indonesia Travel & Holiday Fair (ITHF) yang telah dilaksanakan sebanyak 14 kali. Merupakan travel fair berskala nasional yang menyediakan fasilitas bagi para traveler untuk berangkat dengan tiket dan penawaran yang menarik.
Pembukaan yang dilakukan pada Jumat (13/3/2015) dan akan berlangsung selama 3 hari. Mulai tanggal 13 hingga 15 Maret 2015 di Hall B Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta.
"Liburan sekolah, banyaknya liburan panjang di 2015 serta mempersiapkan destinasi dalam Liburan menjelang hari Raya Idul Fitri semuanya memerlukan ide dalam satu atap," kata Panca.
Indonesia Travel Fair bekerja sama dengan Garuda Indonesia dan BNI. Kerja sama ini digagas oleh RajaMICE sejak tahun 2009. Selain itu juga didukung anak perusahaan Garuda Indonesia, Citilink yang selalu memberikan harga terbaik untuk rute perjalanan domestik.
Dalam acara travel fair ini akan dihadiri oleh beberapa travel agent seperti Bayu Buana, Dwidaya, TX-Travel, Obaja, Best Tour, Cruise Center, ATS Vacation, HIS Tour, Raptim Tour dan Alia Wisata.
sumber : www.kompas.com
Minggu, 08 Maret 2015
Stasiun Gambir, Jakarta
Stasiun Gambir (kode: GMR) adalah stasiun kereta api terbesar di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia dan terletak diGambir, Gambir, Jakarta Pusat. Stasiun ini dibangun pada dasawarsa 1930-an dengan nama Stasiun Koningsplein dan mendapatkan renovasi secara besar-besaran pada 1990-an. Stasiun ini mempunyai 4 jalur. Stasiun Gambir melayani transportasi kereta api untuk tujuan-tujuan utama di Pulau Jawa. Di stasiun ini, tersedia pula bus DAMRI untuk menujuBandara Soekarno Hatta. Stasiun ini berada di Daerah Operasi I Jakarta.
Di wilayah Weltevreden terletak di sebelah kanan Gereja Willem di Koningsplein Oost, kini Medan Merdeka Timur, pada tahun 1871 merupakan halte Koningsplein (halte Lapangan Raja). Halte kereta api ini terdapat beberapa ratus meter di selatan dari tempat Stasiun Gambir kini berada. Haltenya dikelola sampai tahun 1884 oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij. Bangunannya berbentuk kecil dan sangat sederhana. Halte itu kemudian digantikan oleh Stasiun Weltevreden, yang dibuka pada tanggal 4 Oktober 1884 di tempat Stasiun Gambir kini berada. Sampai tahun 1906, merupakan stasiun pemberangkatan untuk tujuan Bandung dan Surabaya. Gedungnya mempunyai atap yang bertumpu pada bantalan besi cor menurut rancangan SS (Staatsspoorwegen), demikian keterangan pada tahun 1881. NIS hingga saat itu tidak menempatkan atap-atap jenis tersebut, sementara SS telah menempatkannya di beberapa tempat.
Pada tahun 1928, setelah pengambilalihan SS di tahun 1913, stasiun itu diperbesar dan satu tahun kemudian mengalarni perubahan besar-besaran di mana tampak luar bangunan dengan gaya art-deco. Atap penutup diperpanjang pada tahun 1928 hingga ke sisi utara sepanjang 55 meter. Kemudian pada tahun 1937 stasiun itu diresmikan sebagai Stasiun Batavia Koningsplein dan kemudian bernama Gambir.
sumber : wikipedia
Langganan:
Postingan (Atom)